Karakteristik Khas Anak Usia Dini yang Harus Orangtua Pahami
Sebagai mantan guru Taman Kanak-Kanak, seringkali saya berhadapan dengan orangtua yang kebingungan dengan tingkah anak-anak mereka. Ada yang merasa anaknya terlalu pendiam, beberapa orangtua merasa anaknya terlalu banyak tanya, bahkan ada yang merasa anaknya cuman pengin main saja setiap harinya.
Kurangnya pengetahuan tentang perkembangan anak kadang memang membuat orangtua tidak paham dalam menyikapi perilaku anak-anak tersebut. Padahal dengan memahami karakteristik anak-anak sejak dini, maka orangtua akan memiliki gambaran bagaimana mengarahkan perkembangan anak.
Karakteristik itu sendiri ada dua yaitu karakter yang memang melekat pada anak itu sendiri, seperti nama, jenis kelamin, dll. Selain itu ada karakteristik khas yang memang dimiliki anak-anak usia dini pada umumnya.
Ada beberapa karakteristik khas anak usia dini yang harus orangtua pahami, sebagai berikut:
Rasa Ingin Tahu
Salah satu karakteristik dari anak usia dini adalah rasa ingin tahunya yang besar. Di usia golden age semua yang mereka lihat itu terlihat menarik perhatian. Itulah kenapa mereka akan menanyakan banyak sekali pertanyaan kepada orang di sekitarnya.
Beberapa orangtua terlihat lelah saat anaknya mengajukan banyak pertanyaan tanpa henti. Ada juga yang menganggap anak banyak tanya itu mengganggu, sehingga tak jarang beberapa ortu lebih suka anaknya nggak kepoan. Padahal keingintahuannya yang besar ini merupakan modal awal bagi anak untuk mengeksplorasi lingkungannya,
Anak-anak yang aktif mengeksplorasi dengan bebas, akan menyerap banyak informasi untuk dijadikan modal untuk perkembangan selanjutnya. Tugas orang tua yaitu menanggapi setiap pertanyaan anak yang disesuaikan dengan tingkat usia.
Anak Seperti Spon Kering yang Menyerap Semua Informasi
Suatu hari ada ortu yang merasa kaget bahwa anaknya mengetahui sesuatu yang tidak pernah diajarkan. Kemudian, saya jelaskan pada dia bahwa pada usia golden age perkembangan kognisi anak itu belum berkembang sempurna sehingga belum bisa memilah mana informasi yang sesuai untuknya. Jadi, semua apa yang dia lihat akan disimpan tanpa filter. Ibarat kita memberikan air pada spon yang kering, semua diserap.
Nah, pada tahapan inilah orangtua berperan sebagai filter untuk memilah informasi mana yang sesuai bagi perkembangan anak.
Ceroboh
Saya ingat, saat masih kanak-kanak gampang sekali terjatuh atau mudah sekali menjatuhkan barang-barang yang dipegang. Hal ini disebabkan oleh perkembangan psikomotor yang belum sempurna.
Jadi, kalau anaknya masih kecil mudah menjatuhkan barang ya nggak papa. Jangan diberikan label anak ceroboh. Yang betul itu, peran kita sebagai ortu adalah mengajarkan latihan-latihan dasar psikomotor supaya berkembang optimal, seperti menuang air, menggenggam, melempar, menangkap, berjalan, berlari, dsb.
Baca juga:
- 5 Hal yang Dirindukan Dari Masa Kanak-Kanak
- Kegiatan Selama Isolasi Mandiri Di Rumah
- Tips Hangout Ke Cafe Bareng Keponakan
Senang Bermain
Yap, salah satu ciri khas anak-anak itu adalah senang bermain. Mereka sangat antusias sekali kalau disuruh bermain karena pada saat itulah mereka melepaskan hormon kebahagiaan yang memiliki pengaruh dalam perkembangan mental dan sosial anak.
Itulah kenapa metode pembelajaran di taman kanak-kanak menggunakan permainan. Supaya anak lebih bahagia dalam mengeksplorasi dunia. Kita saja yang dewasa suka mengeluh capek kalau seharian isinya hanya duduk dan fokus. Begitu juga anak-anak.
Aktif
Anak-anak sepertinya tidak pernah kehabisan tenaga. Ada saja polah dan tingkah lakunya. Baru saja anteng selama 5 menit, eh sudah lari-lari saja. Yap, selama masa eksplorasi anak akan banyak bergerak,
Sebagai orangtua yang perlu kita garis bawahi adalah bagaimana energi anak yang sedang berlebihan ini bisa dialihkan kepada aktivitas yang positif, seperti melakukan kegiatan olahraga. Hal ini akan membantu anak lebih terarah dalam menghabiskan energinya.
Sejatinya, tidak ada anak-anak yang nakal dan bodoh. Hanya saja kurang pengetahuan orang tua dalam memahami karakteristik anak usia dini. Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk semua orangtua.
Semangat,