Parenting Ala Under The Queen’s Umbrella
Drama Under Queen’s of Umbrella baru aja berakhir, ada nggak yang ngikutin dramanya sampai habis?
Kali ini saya nggak akan bahas mengenai drama ini, melainkan tentang bagaimana Ratu menjalankan tugasnya sebagai Ibu, Istri dan juga Ratu untuk rakyat. Dari drama ini ada banyak hal-hal yang berkaitan dengan dunia parenting.
Yuk mari kita bahas satu per satu
Ahli Strategi
Seorang ibu pada dasarnya merupakan ahli strategi. Dalam drama ini Ratu dan Dayangnya sibuk menyusun strategi bagaimana caranya supaya si Pangeran bisa lolos seleksi Putra Mahkota.
Ratu memang terlihat santai ketimbang selir-selirnya, tapi percayalah strategi yang disusun benar-benar rapi layaknya seorang Ibu yang menjadi bayangan bagi anaknya. Mengikuti anak dari kejauhan dan tentu saja tetap memperhatikan kenyamanan si anak.
Rela Bekerjasama Dengan Musuh
Salah satu strategi yang dilakukan oleh Ratu supaya jadi pemenang, beliau nggak segan-segan untuk bekerja sama dengan musuh-musuhnya.
Hal yang paling agak menjengkelkan saat Ratu rela menyerahkan hasil otopsi kematian raja terdahulu kepada Ibu Suri demi melindungi Putri Mahkota.
Tak hanya itu, Ratu bahkan bekerja sama dengan Menteri Perang yang merupakan Ayah dari Putri Mahkota yang dari dulu tidak senang dengan Ratu. Pada akhirnya sang musuh mengakui kehebatan Ratu.
Menerima Keadaan Anak
Sebagai seorang Ibu, Ratu belajar untuk memahami salah satu anaknya yang memiliki masalah dengan orientasi seksualnya. Pada awal mengetahui tentang anaknya tentu saja dia kecewa dan sedih karena tidak menyadari perubahan yang terjadi pada salah satu anaknya.
Perlahan Ratu menyadari bahwa anaknya ada yang ‘berbeda’ dia membesarkan hatinya untuk menerima keadaan tersebut. Untuk melindungi status sang Pangeran, Ratu meminta Pangeran untuk berhenti memakai baju perempuan untuk sementara waktu. Sebagai gantinya, Ratu mengajak pangeran untuk dilukis dalam baju perempuan dan bahkan menghadiahi sebuah tusuk rambut dari emas.
Baca juga:
- Black Dog, Kisah tentang perjalanan seorang guru
- 7 Life Skill yang Harus Diajarkan Pada Anak
- Tips Hangout Ke Cafe Bareng Keponakan
- Aspek-Aspek yang Bisa Dipelajari Anak Dari Sebuah Permainan
Tetap Tegar Menghadapi Kematian Anak
Bagi seorang ibu, kematian anak ibarat kehilangan separuh nyawa. Begitu juga yang dirasakan oleh Ratu ketika Putra Mahkota meninggal karena sakit. Ratu benar-benar terpukul karena putra pertamanya pergi untuk selama-lamanya.
Sebagai seorang ibu tentu saja dia berduka, tapi dia berusaha tegar demi menyelamatkan 4 anaknya yang lain. Nasib 4 anaknya berada di ujung tangan Ratu karena intrik dari keluarga Raja yang telah lalu. Mau tidak mau, Ratu mempersingkat masa dukanya demi mencari tahu alasan kematian Putera Mahkota
Seorang Ibu yang Menyayangi Putera Lainnya
Tahu sendiri, kan kalau raja itu selain memiliki permaisuri juga dikenal punya banyak selir sehingga anaknya juga banyak. Nah, Ratu ini tidak hanya memperhatikan anak-anaknya sendiri, tapi juga menyayangi anak-anak selir.
Ada satu peristiwa di mana ada anak seorang selir yang berniat bunuh diri karena dia gagal mengikuti seleksi menjadi putera mahkota. Ibunya kecewa dan mengumpat kepada anak tersebut menjadi sangat sedih. Hingga, dia merencanakan untuk bunuh diri. Beruntungnya ratu menggagalkannya. Dia memeluk anak tersebut sambil berkata, “membahagiakan orang lain memang baik, tapi sudahkah kamu membuat dirimu bahagia?’
Satu hal penting yang bisa kita petik dari drama ini bahwasanya jangan sampai kita menjadi Ibu yang rela melakukan apa saja untuk anaknya, tapi nyatanya apa yang kita lakukan memberikan dampak buruk bagi kelanjutan hidup anak tersebut selanjutnya.
Belajar parenting juga bisa darimana saja, termasuk dari menonton drama korea. Nilai baiknya bisa kita adopsi, nilai buruknya tinggalkan saja.
Selamat berbahagia para Ibu.
1 Comment. Leave new
Aku belum nonton Drakor ini, tapi membaca bagian ketika Ratu memeluk anak lain ketika setelah ibunya sendiri mengumpatnya karena kegagalan, bikin hati mak nyes …
Reminder juga, jangan sampai ambisi orang tua menyakiti hati anak.. ketika anak mengalami kegagalan, pelukan orangtua yang bisa menenangkan, bukan malah menjatuhkan.
Thanks for sharing mba tikha, auto masuk watchlist nih drakornya ..