Kunjungan Ke Pemadam Kebakaran |
Sepagi ini, awan kelabu sedang memilih berlama-lama di kota Surabaya. Mendung mesra dan rinai hujan bertabuhan di atas atap menciptakan suasana yang sendu. Biasanya kalau lagi sendu begini entah kenapa mood mulai menurun. Yah, mungkin ini yang dirasakan sebagian orang yang tempat tinggalnya susah bertemu sinar matahari cerah. Bawaannya sedih mulu.
Bengong nggak tahu harus mengerjakan apa, saya malah teringat kenangan saat mengajar menjadi Guru Taman Kanak-Kanak di masa lampau.
Menjadi Guru Taman Kanak-Kanak itu tidak mudah. Saya salut sama orang-orang yang memilih profesi menjadi Guru terlebih lagi Guru TK. Menghadapi anak-anak dengan pola tingkah bermacam-macam. Walaupun latar belakang pendidikan saya adalah Sarjana Psikologi yang notabene mengenyam banyak ilmu mengenai mendidik anak. Pada kenyataannya apa yang terjadi di lapangan berbeda 180 derajat dengan teori.
Hahaha.
Awal mengajar, saya merasa canggung bertemu dengan anak-anak. Mereka melihat saya seolah-olah barang baru. Padahal pada dasarnya saya suka sama anak kecil. Hanya saja berhadapan langsung dengan siswa yang banyak itu nuansanya beda.
Alhamdulillah setelah beberapa hari, saya mulai bisa beradaptasi. Saya belajar untuk melebur kecanggungan di depan anak-anak. Sejauh ini, reaksi mereka terhadap saya baik-baik saja. Bahkan, ada satu siswa yang langsung menempel. Senangnya.
Diterima kehadirannya oleh anak-anak itu merupakan hadiah terbesar bagi seorang Guru Taman Kanak-Kanak. Banyak pengalaman yang saya dapat dari pekerjaan pertama ini, Secara tidak langsung banyak mengubah perjalanan hidup dan juga perubahan diri yang lebih baik.
Belajar Mengasuh Anak
Melalui mengajar, saya banyak belajar tentang bagaimana mengasuh anak. Mulai dari mengurus kebutuhan pribadinya hingga menjadi teman bagi mereka. Harus banyak menahan sabar karena tingkah pola mereka yang tidak bisa tertebak.
Pengalaman ditendang, digigit dan kena ompol udah jadi makanan sehari. Tapi semua ini bisa menjadi bekal dasar bagi saya untuk mengasuh anak kelak.
Baca juga: Teruntuk Kamu
Berani Tampil Di Depan Umum
“Guru TK Harus Berani Malu.”
Oh yes. Ini benar sekali.
Kalau kamu pemalu jangan jadi Guru TK, sebab anak-anak menyukai seorang guru yang ekspresif, dan bisa melebur bersama.
Demi menarik perhatian mereka saat mengajar, saya harus bisa memainkan intonasi suara, bertingkah seperti bocah atau melawak ala stand up comedy. Huft, membuat anak-anak senang di dalam kelas itu bukan tugas yang mudah.
Selain berani tampil di depan peserta didik. Seorang Guru juga harus berani tampil di depan umum. Sering banget loh ada lomba di mana seorang Guru harus tampil di depan ratusan orang. Hayoom kebayang seperti apa.
Saya pernah didaulat untuk mengikuti lomba mendongeng antar Guru TK antar Kecamatan. Gugup tapi berhasil melaluinya dengan baik. Pengalaman ini membuat saya lebih berani berbicara di depan banyak orang sampai saat ini.
Pergi Ke Tempat-Tempat yang Belum Pernah Dikunjungi Sebelumnya
Menjadi Guru TK banyak enaknya. Salah satunya adalah pergi jalan-jalan. Saya bisa mengunjungi tempat-tempat yang sebelumnya tidak pernah bisa didatangi sendirian.
Pekerjaan paling seru adalah menentukan lokasi bagi anak-anak untuk belajar dan Gurunya juga bisa ikutan rekreasi. Selama menjadi Guru TK, saya sudah pernah mengunjungi Kantor pemadam kebakaran, Kantor Polisi, Hanggar Pesawat, Melihat Teropong Bintang. Dll.
Sampai saat ini itu merupakan sebuah pengalaman yang tidak terlupakan.
Membantu Orang Tua Dalam Perkembangan Anaknya
Latar Belakang Pendidikan sebagai Sarjana Psikologi membuat saya mendapat tugas tambahan sebagai Guru Konselor. Saya diberi amanah untuk memperhatikan perkembangan psikologis anak-anak dan juga sebagai tempat untuk orang tua menanyakan hal-hal yang berhubungan dengan perkembangan anaknya.
Bersyukur, ilmu yang saya dapatkan dari bangku kuliah bisa diterapkan dan membantu para wali murid mengatasi masalah perkembangan anaknya. Sehingga para orang tua juga bertumbuh menjadi pribadi yang lebih baik buat anak-anaknya.
Ada sebagian orang tua yang mungkin cuek sehingga tidak menggunakan fasilitas yang diberikan oleh sekolah, namun juga banyak orang tua yang begitu antusias menanyakan perkembangan anaknya.
Sampai saat saya keluar dari pekerjaanya ini. Masih ada 1-2 wali murid yang masih sering mengirim pesan. Bertanya tentang jalan keluar berkenaan dengan permasalahan anaknya.
Bagi saya pekerjaan pertama ini memberikan banyak pengalaman yang pada akhirnya memberi warna baru dalam hidup. Pekerjaan pertama saya sebagai Guru TK merupakan pengalaman yang tidak akan terlupa. Dan, saya bersyukur pernah diberi kesempatan untuk menjadi Guru TK.