Petuah orangtua Tentang Kehidupan
Sebagai generasi muda, setiap kali mendengar ortu kasih ceramah kok rasanya gerah ya di telinga, terasa nggak nyaman dan akhirnya dianggap angin lalu. Entah gimana, rasanya otak kita ini menolak apa yang mereka ucapkan, padahal apa yang mereka sampaikan banyak benarnya. Terlebih lagi, mereka sudah banyak menjalani hidup lebih lama, pengalaman yang lebih banyak dan tentu sudah paham dengan lika liku kehidupan.
Itulah kenapa, saya dan ketiga kakak kalau sedang mengalami banyak masalah suka curhat sama ortu. Biasanya keduanya akan memberikan banyak petuah-petuah yang membuat pikiran kita banyak terbuka. Memang mungkin, sebagian nasihat yang mereka berikan terbilang kuno untuk kata anak jaman sekarang, tapi beberapa ajaran mereka tentang kehidupan itu masih saya pegang sampai sekarang.
Hutang Menghambat Rezeki
Dari sejak kecil, Mami sudah mengajarkan kami untuk belajar mengelola keuangan. Biar nantinya kita jangan sampai berhutang. Hutang itu menurut orangtua saya bisa menjadi penghambat rezeki yang masuk. Selain itu, kita nggak pernah tahu kapan ajal datang menjemput, jangan sampai orang lain yang menanggung hutang kita kelak.
Jadi, kalau punya punya keinginan untuk membeli sesuatu, ada baiknya menabung terlebih dahulu atau belajar mengatur keinginan dengan membuat daftar prioritas tentang hal-hal apa saja yang kiranya dibutuhkan.
Baca juga:
Hidup Sesuai Kemampuan dan Isi Kantong
Mami selalu berpesan kepada saya, bahwa hiduplah sesuai kemampuan dan isi kantong bukan sekadar menuruti keinginan. Seperti yang kita tahu bahwa yang namanya keinginan manusia itu sifatnya tidak terbatas alias nggak pernah merasa puas.
So, penting juga buat belajar be your self karena dengan begitu tidak mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Kalau kata orang jaman sekarang ikutan trend. Kalau hanya mampu beli barang yang lima ratus ribu, nggak usah maksa buat beli yang satu juta setengah. Ujung-ujungnya malah nambah hutang.
Berbuat Baik Dengan Sesama
Dari sejak saya kecil, papi selalu mengajarkan saya perlunya berbuat baik dengan sesama. Jika kamu mempunyai kemampuan lebih, maka bantulah orang yang sedang kesulitan atau paling tidak, janganlah mempersulit urusan orang lain. Sebab, kita tidak tahu doa mana yang dipanjatkan oleh orang lain yang ternyata dikabulkan sama Allah.
Kebayang, kalau kamu kebanyakan musuh. Lalu ada sebuah doa jelek dari orang yang membencimu dan ternyata dikabulkan sama Allah. Apa nggak seram banget tuh.
Kata ortu, kalau kamu nggak bisa membantu mereka dengan materi, cukup tersenyum dan berilah orang kemudahan saat dia membutuhkan bantuan kita. Sesederhana itu, tapi dalam realitasnya susah untuk diterapkan.
Jangan Lupa Berdoa Setiap Melakukan Kegiatan
“Jangan lupa berdoa ketika memasukkan ATM, supaya uang yang diambil berkah.” itu salah satu pesan mami yang sering diucapkan saat hendak mengambil uang di ATM. itu sebenarnya hanya sebagian kecil dari petuah-petuah yang mami sampaikan.
Intinya sih, jangan lupa berdoa setiap hendak melakukan kegiatan. Sehingga apapun yang hendak kita lakukan melibatkan Allah di dalamnya. Doa-doa itulah yang nantinya memberikan pengaruh dalam kehidupan sehari-hari kita nantinya.
Benar juga sih.
Kadang kala kita sering menganggap ceramah yang diberikan oleh orangtua itu sebagai sebuah hal yang membosankan. Padahal dibalik semua petuah-petuah yang diberikan oleh orangtua terdapat pesan-pesan baik di dalamnya supaya lebih berhati-hati dalam menjalankan kehidupan.
2 Comments. Leave new
Petuah ortu apalagi yang generasi jadul tu rasanya maknyes dan kalau dipraktikkan di zaman/masa apapun kyknya masih sangat relevan ya mbak. Ntar bisa diturunkan lagi ke generasi selanjutnya juga.
huuh, meski kadang dibilang petuahnya udah kuno, tetap saja ada benarnya