Hayo ngaku, siapa di sini yang suka sebal lihat anaknya anteng berjam-jam main lego, eh giliran disuruh belajar, baru 5 menit sudah gelisah nggak karuan. Alhasil selama belajar, manyun dan badmood.
Masih banyak orangtua yang pikir bahwa bermain itu hanya membuang waktu anak karena tidak ada yang bisa anak dapatkan. Padahal sebuah permainan bisa menjadi sumber belajar yang asyik jika kita tahu bagaimana cara mengelolanya.
Masih ingat, kan. Kenapa anak TK diajari dengan cara bermain karena tujuannya supaya mereka belajar tanpa merasa ditekan. Dari sebuah permainan, mereka ada mendapatkan banyak pengalaman yang kadang tidak didapatkan jika hanya fokus pada satu materi.
Eh kok bingung yak.
Contohnya gini deh, saat anak bermain di luar rumah saat hujan. Dari situ anak belajar tentang konsep hujan itu sendiri, siapa pencipta hujan, doa apa yang dibaca ketika hujan turun dan hal apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat hujan. See, berapa banyak sih yang mereka dapatkan dari sebuah permainan bernama hujan.
Sebenarnya dalam sebuah permainan, tidak melulu soal fun, dan kecanduan. Namun, ada beberapa poin yang bisa anak dapatkan dari kegiatan bermain tersebut.
Baca juga:
- Petuah Orangtua Tentang Kehidupan
- My Daily Morning Routine
- Hal yang bisa diajarkan pada anak tentang mudik lebaran
Aspek-Aspek yang Bisa Dipelajari Anak dari Sebuah Permainan
Strategi dan Leadership
Dalam beberapa permainan atau game online yang mainkan oleh anak. Anak-anak belajar tentang strategi. Bagaimana mengatur dirinya dan team untuk memenangkan kompetisi yang sedang mereka mainkan.
Anak-anak yang memiliki kemampuan untuk memimpin, akan belajar untuk menjadi pemimpin.
Contohnya: bermain bola, kelereng, mobile legend, dll.
Koordinasi Antara Motorik Kasar dan Motorik Halus
Dari sebuah permainan menangkap bola, anak belajar untuk mengkoordinasikan antara motorik kasar dan motorik halusnya. koordinasi antara motorik kasar dan halus merupakan fase penting yang kadang dilupakan oleh orang tua.
Motorik kasar dan motorik halus yang tidak terasah dengan baik akan memberikan dampak yang cukup signifikan untuk perkembangan fisiknya.
Life Skill
Masih ingat nggak, kalau di era 90-an. Anak-anak banyak yang bermain pasaran. Dari permainan tersebut anak belajar tentang kecakapan hidup. Anak belajar tentang cara memotong, belajar tentang pertukaran uang, mengenal mata uang dan cara bertahan hidup dengan cara berjualan.
Matematika
Dari sebuah permainan balok, anak juga bisa belajar tentang konsep matematika. Anak belajar untuk mengira-ngira berupa jumlah balok yang dibutuhkan untuk membangun sebuah menara agak tidak roboh, anak juga mengenal jenis bangun ruang yang bisa dipadukan supaya balok-balok yang disusun menjadi lebih menarik. Selain itu anak juga bisa belajar mengelompokkan benda berdasarkan warna, ukuran bentuk.
Imajinasi
Dari sebuah permainan anak belajar tentang sebuah imajinasi. Ada yang masih ingat permainan bongkar pasang yang dulu sempat ngetop di era 90-an. Dari permainan itu saya belajar berimajinasi tentang dunia dewasa. Rumah impian dan pekerjaan impian. Dengan imajinasi anak bisa membantu meningkatkan kreativitas anak.
Sejatinya permainan itu bisa menjadi sumber belajar yang bisa digunakan oleh orangtua untuk mempermudah pembelajaran seorang anak. Lagipula, yang namanya belajar tidak mesti harus duduk manis, tapi juga dibutuhkan yang namanya eksplorasi yang kadang ditemukan dalam sebuah permainan.
Pastinya, jika sudah mengacu pada adiksi, maka tinggal orangtua yang mengarahkan dan membatasi.
Sebenarnya, menurut kalian bermain perlu nggak sih?