Pengalaman Belajar Membaca Saat Usia Dini
Membaca status seorang teman di linimasa Facebook yang bercerita bagaimana tentang usaha dia mengajari anaknya membaca, membuat saya teringat akan kenangan masa kecil saat belajar membaca bersama orangtua. Ingatan saya memang tidak begitu jelas tentang bagaimana progresnya, tapi apa yang mami ajarkan kepada saya memang memberikan dampak yang luar biasa pada kemampuan saya membaca saat masa kanak-anak.
Kedua orangtua saya sama-sama bekerja. Papi seorang anggota Polisi sedangkan mami merupakan guru Bimbingan Konseling di Sekolah Menengah Pertama. Dahulu, jam belajar di sekolah tidak sepadat sekarang, kalau tidak salah mami sampai di rumah sekitar jam 13.00. Sehingga masih punya banyak waktu untuk mendidik 3 anaknya.
Kalau tidak salah, saya termasuk terlambat masuk SD. Umur saya waktu itu 7 tahun lebih, bisa dibilang agak tua dibanding teman-teman sebaya, bahkan kedua kakak saya masuk SD di usia 6.5 tahun. Waktu itu alasan mami karena perkembangan motorik dan fisik saya lebih lambat dari kedua kakak, sehingga mami memutuskan agar saya lebih lama di Taman Kanak-Kanak.
Tidur siang merupakan hal yang saya nanti saat berada di taman kanak-kanak karena itu artinya mami akan membacakan sebuah cerita. Waktu itu mami mengenalkan saya pada kisah Bona dan Rong Rong yang menjadi bagian ceita dari Majalah Bobo. Maklum, waktu itu kami tinggal di daerah jadi akses bahan bacaan terbatas karena harus membeli di Surabaya, sehingga hanya tersedia majalah anak-anak untuk dibaca.
Terlalu sering dibacakan cerita oleh Mami, kelamaan saya hafal dengan jalan ceritanya karena sehabis mami membacakan cerita saya akan kembali melihat gambar-gambar yang ada di majalah tersebut. Singkat cerita, saya sudah hafal semua jalan cerita di Bona, sehingga mami nggak bisa membuat cerita sendiri. Mami yang sering tertidur membuat saya gemas, karena saya juga ingin membaca sendiri isi majalah tersebut. Rasa ingin tahu membuat saya sering bertanya sama Mami bagaimana cara membaca huruf tersebut di sela-sela aktivitas mami yang padat.
Saya yang tidak menyerah akhirnya bisa membaca dengan lancar, rasanya senang sekali. Hal ini juga yang membuat minat saya akan buku menjadi besar. Hampir tiap Minggu, papi yang bekerja di Surabaya membawakan majalah untuk saya baca. Tidak hanya itu bahkan mami pada akhirnya berlangganan majalah anak-anak supaya minat kami bertiga akan buku terpenuhi.
Yang saya ingat proses belajar membaca saya itu menyenangkan, tidak ada paksaan. Mungkin ini juga yang pada akhirnya membuat saya jatuh cinta sama buku hingga saat ini.
Dari apa yang saya pelajari saat masa kanak-anak. Ada beberapa hal penting yang bisa dilakukan orangtua yang ingin mengajarkan anak membaca.
Baca juga:
- Pengalaman Menghadapi Siswa yang Tantrum
- Aspek-Aspek yang Bisa Dipelajari Anak Dari Sebuah Permainan
- Petuah Orangtua Tentang Kehidupan
Tips Cara Mengajari Anak Membaca
Kenalkan Pada Buku Sejak Dini
Untuk menarik minat anak dengan membaca kenalkan buku sejak dini. Dimulai sejak anak sudah mulai bisa memegang dengan erat, bisa berupa buku softbox yang terbuat dari kain. Buku yang memiliki warna-warna cerah yang sekaligus merangsang indera penglihatan anak. Biasanya di dalam buku softbox tersebut terdapat gambar, bentuk-bentuk sederhana.
Tujuan dari memberikan softbox adalah mengenalkan pada anak gambar-gambar sederhana, karena tahapan awal yang sangat penting dalam proses membaca adalah anak belajar memahami gambar tidak hanya sekedar membaca tulisan.
Seiring bertambahnya usia, mulai kenalkan anak pada buku yang memiliki gambar dan tulisan. Dengan begitu anak bisa belajar memahami gambar sekaligus mengenal bentuk huruf dan angka secara bersamaan.
Bacakan Anak Cerita Menjelang Tidur
Dongeng/cerita yang dibacakan oleh orangtua setiap hari mampu meningkatkan imajinasi dan kosakata anak-anak. Sehingga anak bisa belajar mengingat dan menghafalkan isi cerita. Selain, itu juga meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas anak sejak dini.
Manfaat anak dibacakan cerita juga bertujuan untuk meningkatkan bonding di antara keduanya. Tidak hanya itu, dongeng merupakan cara efektif untuk mengajarkan anak mengenai pesan moral tanpa menggurui.
Menggunakan Poster Huruf dan Angka
Tempelkan poster huruf dan angka di kamar anak, sehingga anak jadi terbiasa membilang dan mengenal huruf dan angka dengan baik. Bisa dikenalkan dengan cara tebak-tebakan atau permainan yang menyenangkan.
Ajari Anak Metode Membaca yang Benar
Ada beberapa tahapan yang digunakan untuk mengajari anak membaca. Untuk Anak usia dini, biasanya dikenalkan pada metode Abjad. Di sini anak belajar bagaimana membilang dan mengenal abjad dan angka.
Untuk anak usia menjelang sekolah dasar, anak bisa diajarkan menggunakan metode yang lebih kompleks seperti Eja Kata, suku kata, kata, dan kalimat.
IMengajari anak membaca memang bukan perkara mudah, butuh latihan dan pendampingan tentunya dengan cara yang menyenangkan. Jika orangtua kurang bisa mendampingi, sekarang ada banyak lembaga bimbingan belajar untuk anak usia dini .
Selamat menikmati hari.