Fly Away into the sky |
Pengalaman Pertama Selalu akan diingat
Adakalanya Papi pulang ke Surabaya menggunakan pesawat. Nggak sering sih tapi pernah beberapa kali. Tahu sendirilah saat itu pesawat adalah akomodasi yang paling mewah di antara moda transportasi lainnya. Setiap kali Papi pulang dengan menggunakan pesawat selalu membawa oleh-oleh berupa roti, gula, mentega, tisu basah dan terkadang tempat makan dari pesawat (belakangan baru tahu bahwa alat makan ini nggak boleh dibawa). Oleh-olehnya recehan sih apalagi plus cerita-cerita Papi tentang betapa enaknya naik pesawat.
Baca juga: Pengalaman Umroh yang tidak terlupakan
Simpan Erat Mimpimu, Karena Kita Nggak Bakal Tahu Kapan Akan Terwujud
Kesempatan itu akhirnya datang juga. Sekitar tahun 2005, saya diajak Mami bersama rombongan teman kerjanya ke Jakarta. Acara tahunan sekolah untuk melepas penat. Kami berangkat ke Jakarta dengan kereta api sekitar 20 orang. Itu bukan kali pertama perjalanan saya dengan kereta tujuan Jakarta karena sebelumnya saya pernah pergi ke Jakarta. Nanti deh saya buat postingan yang terpisah.
Singkat cerita kami ke Jakarta sekitar 3 hari. Menginap di hotel sekitaran Blok M. Dulu, Blok M termasuk ngeghits loh dan kayaknya udah keren banget kalau sudah ke sana. Seperti biasalah aktivitas selama di Jakarta kalau nggak belanja dan belanja.
Sebelum pulang, kami mampir dulu ke Taman Impian Jaya Ancol. Main-main ke Sea World dan Dunia Fantasi.
Turun dari arena permainan seluruh persendian lunglai, gemetaran nggak jelas. Mami sempat dimarahin sama beberapa temannya kok berani ngajak saya naik permainan yang dilarang buat penderita jantung. Entahlah, pokoknya pengalaman ini nggak saya lupakan.
Pertama kali masuk ke dalam pesawat yang saya rasakan adalah dingin dan suara mesin yang agak berisik. Pesawat yang saya naiki saat itu adalah Buraq (sekarang maskapai itu sudah tidak beroperasi lagi). Pesawatnya terbilang kecil. Jarak antar kursi dengan kursi lainnya terlalu berdekatan. Saya duduk di tengah. Diapit oleh Mami dan temannya.
Ketegangan terjadi ketika pesawat mulai terbang. Rasanya ada yang bergejolak dalam perut dan saya hanya bisa memejamkan mata sembari mencengkram erat-erat pinggiran kursi. Ah, jadi begini rasanya naik pesawat.
Drama pun terjadi saat ada pesawat mulai bergoncang dan sebuah pemberitahuan dari ruang kokpit bahwa pesawat mengalami turbulensi. Suasana menjadi hening ketika lampu dalam pesawat mulai dipadamkan satu per satu. Saya menggenggam erat tangan Mami sambil berharap ini akan berakhir. Goncangan semakin keras, lirih terdengar beberapa orang membaca kalimat takbir termasuk teman Mami. Kelelahan setelah bermain tadi dan turbulensi menurunkan kepercayaan diri. Saya menangis sepanjang perjalanan.
Lega rasanya ketika satu per satu penumpang turun. Kaki saya masih terasa lemas tapi saya senang. Drama itu akhirnya selesai juga. Dan, berhari-hari berikutnya saya masih merasakan Jet Lag sampai diketawain teman. Bodo amat ah.
Pengalaman pertama itu sempat membuat saya takut naik pesawat tapi sampai sekarang saya nggak nolak kok. Saya jadi suka bepergian dengan menggunakan burung besi. Membayangkan saya saya bisa lebih dekat dengan langit. Meskipun saya masih nggak suka ketika pesawat tinggal landas dan mendarat.
Bagaimana pengalaman pertamamu ketika naik pesawat? Komentar yuk.
Salam,
7 Comments. Leave new
Aku gak tahu klu guncangan hebat di pesawat itu nmnya turbulensi mbk. Pengalaman pertama naik pesawatku tmbh lucu. Ntr deh bikin postingan juga 😀
Ditunggu postingannya mama ivone
Saya selalu pilih seat didepan atau dekat sayap..gak pernah berani dibelakang sendiri, karena sering lihat video pesawat patah saat landing. Trauma banget goncangan dibelakang Mbak Tikha😭
Aku mau donk diajak jalan2 naik pesawat😊
Kamu ada penyakit jantung mba? Aku ga inget pengalaman pertama naik pesawat, krn masih bayi hahahaha.. Tp stlh agak gedean, dan inget, kyknya sih biasa aja :D. Mungkin krn dr kecil aku memang suka mainan extreme. Dulu pas di medan, ada mall deli plaza(skr udh tutup), dan di sana ada permaianan anak2 termasuk rollercoaster. Tp khusus anak ya.. Nah aku srg diajak papa naik itu. Sjk itu sih suka bgt ama semua permaianan extreme, termasuk yg tinggi2.mungkin itu jg yg bikin aku ga masalah naik pesawat :D.
sering-sering mba naik pesawat, biar sering ngerasain turbelensi yang wowww….
Ni sama seperti aku mba. Walalupun selalu naik pesawat tapi aku deg2an melulu 🙁