Gaya Berpakaian Ketika Travelling
Traveling bagi pekerja konten alias blogger seperti saya merupakan hal yang dinantikan. Selain menikmati liburan bersama keluarga, saya bisa mencari konten yang nantinya bisa saya bagikan di blog dan media sosial kepada para pembaca.
Alasan inilah yang membuat saya selalu bersemangat tiap kali ada agenda untuk jalan bersama keluarga. Banyak yang harus dipersiapkan seperti bawa kamera, tripod mini, tas, obat-obatan dan tentu saja oufit yang disesuaikan dengan kondisi nanti ketika liburan. Biasanya pakaian memang memakan slot lebih banyak.
“Perginya dua hari, bawaan bajumu udah kayak sebulan,” ujar Kakak Perempuan saat melihat isi tas kala itu.
Saya cuman ketawa kalau dikomentarin begini.
Namanya juga pekerja konten, di saat liburan suka curi-curi waktu untuk pekerjaan, makanya bawa baju banyak, biar bisa bergaya saat liburan. Setidaknya punya banyak foto dan materi yang bisa diunggah ke blog dan media sosial.
Lalu, seperti apa gaya berpakaian saya ketika sedang jalan-jalan?
Artikel Lainnya:
8 Hal yang perlu diperhatikan supaya wanita aman melakukan solo travelling
Pakaian
Saat bepergian saya suka mengenakan pakaian dengan bahan kaos, katun, dsb yang bisa menyerap keringat terutama ketika berada di luar ruangan yang panas seperti pantai, taman bermain.
Saya suka mengenakan atas panjang selutut seperti Tunik yang biasanya dipadupadankan dengan legging atau baju muslim seperti gamis bermotif polos yang dipakai bersama rompi atau vest.
Sebisa mungkin baju yang saya pakai tidak membatasi aktivitas dan nyaman ketika melakukan perjalanan jauh.
Bawahan
Kebanyakan pakaian yang saya kenakan memiliki model tunik atau gamis. Maka untuk bawahan saya lebih memilih menggunakan legging dengan bahan kaos atau jersey. Nyaman sekali dan tentunya tidak membuat perut kembung saat melakukan perjalanan yang membutuhkan waktu yang lama, misalnya ke luar negeri.
Jilbab/Hijab
Setelah berbicara soal baju dan bawahan, kini saatnya membahas jilbab. Entah dari kapan pastinya saya lebih menyukai menggunakan jilbab yang instan. Orang jawa menyebutnya slobokan.
Cara pakainya sederhana saja, pakai dalaman terlebih dahulu, kenakan jilbab lalu ambil salah satu bagian dan sematkan ke dekat dagu menggunakan cemiti. Hijab yang saya pilih ini menyerupai gaya jilbab segitiga jaman dulu, bedanya di bagian dagunya sudah dijahit. Bahannya sih beragam, kesukaan saya bahan jersey, ringan, menyerap keringat dan tentunya tidak membuat kepala terasa berat jika dikenakan dalam waktu lama.
Jangan sampai agenda jalan-jalanmu terhambat karena sakit kepala. Sungguh itu tidak nyaman,
Aksesoris
Aksesoris yang paling sering saya kenakan untuk pendukung penampilan adalah Topi, kamera, tas, sepatu dan jam tangan. Selebihnya nggak ada, bahkan walaupun sekedar kalung. Saya tidak terlalu menyukai hal tersebut.Pernah bawa banyak aksesoris, eh malah tidak terpakai. Sejak saat itu saya memilih hanya membawa 1 pelengkap penampilan saja.
Yap, kira-kira seperti itulah gaya berpakaian saya ketika travelling. Bisa dibayangkan nggak?
Oh iya, berhubung pandemik Corona sedang melanda Indonesia terpaksa deh rencana jalan-jalan yang sudah diatur terpaksa ketunda. Biar nggak BT belanja online aja.
Yuk Penuhi semua kebutuhan Ramadan di Tokopedia. Serta nikmati berbagai promo Ramadhan, hadiah dan penawaran menarik lainnya mulai 1 April-13 Mei 2020. Jangan lupa top up Ovo untuk transaksi belanja online lebih praktis!
Biar jadi hiburan buat kamu yang lagi stay di rumah aja.