“Emang kamu boleh naik pesawat ya?”
Ini merupakan pertanyaan yang sering ditanyakan beberapa orang ketika tahu saya menggunakan pacemaker alias pacu jantung. Beberapa orang awam di sekitar saya melihat bahwa seseorang yang memakai pacu jantung itu terlihat rapuh, sehingga lebih baik di rumah saja.
Dulu, sebenarnya saya juga berpikiran sama seperti mereka dan sempat terbesit pertanyaan bahwa sebenarnya saya boleh nggak sih bepergian jauh. Sampai suatu hari, perjalanan pertama saya menggunakan pesawat ke Jakarta dimulai.
Alhamdulillah, penerbangan pertama saya berjalan lancar meski sempat mengalami turbulensi untuk kali pertama, tapi nggak membuat saya kapok untuk terbang lagi lebih jauh.
Beberapa Hal yang Harus Dilakukan Pengguna Pacemaker Sebelum Melakukan Perjalanan Dengan Pesawat
Konsultasi Dengan Dokter
Pernah dong, suatu hari saya tanya sama dokter ketika kontrol rutin mengenai boleh nggak saya naik pesawat terbang? Jawabannya boleh, selama kondisi kesehatan tidak mengalami masalah atau ada kendala berat yang berkaitan dengan kesehatan jantung. Saya bisa jalan-jalan ke belahan dunia mana pun. Yang penting jaga kesehatan selama bepergian.
Intinya, saya akan menanyakan kondisi kesehatan sama dokter jika hendak melakukan perjalanan jauh seperti umroh, selain hal itu selama diri ini sehat. Yuk, jalan-kalan.
Bawa Kartu Identitas
Sebagai pemakai pacu jantung, saya memiliki kartu identitas yang harus selalu berada dalam tas. Mau saya bepergian dalam kota atau ke luar negeri. Kartu ini berfungsi untuk memberitahu orang-orang bahwa saya memakai pacu jantung jika suatu hari terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada saya.
Kalau sedang bepergian dalam negeri, saya jarang menunjukkan kartu identitas ini kecuali diminta sama petugas bandara. Kalau ke luar negeri kadang-kadang saya tunjukkan untuk lebih menyakinkan petugas bahwa saya benar-benar memakai pacemaker.
Pernah ada satu kejadian di mana saat itu mau pulang umroh, karena sama-sama terkendala bahasa, si petugas tetap ngotot mau periksa saya pakai pemeriksa magnet tentu saja saya tolak. Capek menjelaskan, akhirnya saya sodorkan saja kartunya. Alhamdulillah dia mengerti dan mengijinkan saya untuk lewat.
Beritahukan Pada Petugas Bandara tentang pacemaker
Jangan lupa beritahukan petugas pemeriksa bandara kalau kamu menggunakan pacemaker atau tunjukkan saja kartu identitas. Mereka sudah paham dan akan mengarahkanmu untuk diperiksa secara manual. Pemeriksaan X ray dan medan magnet pada alat pemeriksaan di bandara, bisa mengganggu pada pacemaker dan menimbulkan bunyi.
Selama ini belum pernah mendapatkan perlakuan yang tidak enak selama terbang menggunakan pesawat, kadang hanya ada miskomunikasi dengan petugas yang bisa diselesaikan dengan menunjukkan kartu identitas.
Bawa Obat-Obatan
Kemana pun saya bepergian, obat-obatan yang saya minum selalu dibawa. Biasanya kalau bepergian jauh, saya bawa dengan bungkus asli obatnya karena ada beberapa negara yang mempunyai regulasi ketat terhadap obat-obatan. Jadi, lebih baik untuk membawanya dalam kemasan yang bagus, sehingga bisa dibaca jelas oleh petugas jika ada masalah di bandara.
Baca juga:
- Menginap Di Hotel Aria Gajayana Malang
- Cara Menikmati Perjalanan Jauh Menggunakan Kereta
- 3 Produk Skincare yang Wajib Dibawa Travelling
- Pengalaman Umroh yang Tidak Terlupakan
Berangkat Lebih Awal
Kayaknya ini menjadi sebuah keharusan buat siapa saja yang pengin bepergian. Berangkat lebih awal akan membuat perjalanan kita lebih nyaman terlebih lagi saat menggunakan pesawat.
Setidaknya, ketika kita berangkat lebih awal membuat lebih tenang dan punya banyak waktu luang. Nggak perlu terburu-buru atau drama kehabisan napas karena harus lari-lari akibat takut ketinggalan pesawat.
Apalagi sebagai pemakai alat pacu jantung, saya nggak bisa dipaksa lari lebih cepat karena bisa membahayakan. Jadi, ya mending nunggu lama deh di bandara, bisa eksplorasi dan cari bahan buat konten.
Memakai pacu jantung, bukan berarti harus membatasi diri. Kamu masih tetap bisa bepergian menggunakan pesawat dan melihat belahan dunia lainnya. Pastinya juga harus disesuaikan dengan kesehatan. Intinya, kalau ngajak jalan saya, kudu cari patner perjalanan yang tipenya eksplorasi juga.
Nah, siap kemana lagi kita
2 Comments. Leave new
Salut mba tikha ❤️. Semoga dimudahkan selalu, dan tetep sehat ya mbaa. Jadi bisa semakin sering traveling lagi. 🤗
aamiin, makasih ya mbak doanya