Beberapa minggu terakhir, saya suka melow melihat tayangan orang umroh yang wira-wiri di Tiktok, rasanya kangen banget sambil berharap kapan bisa kembali. Orang sudah pernah ke Baitullah pasti tahu bagaimana rasanya rindu pengin ke sana.
Walaupun pengalaman traveling saya nggak banyak, baru 3 negara. Rasanya saya sudah tahu di mana negara yang sudah mengambil separuh jiwa saya. Jawabannya tentu saja Makkah dan Madinah.
Suatu hari nanti, saya bakal kembali ke sana lagi bersama suami. Pengin rasanya merasakan romantisme bareng pasangan, beribadah bersama dan saling menunggu. Insha Allah.
5 Hal yang Dirindukan Dari Baitullah
Sebenarnya ada banyak yang suka bikin saya rindu sama Baitullah, tapi kadang untuk menjelaskan secara gamblang rindunya seperti apa itu susah banget.
Ya inilah beberapa alasan yang suka saya rindukan dari Baitullah
Kota yang Selalu Hidup Selama 24 Jam
Buat kamu yang pernah ke sini, pasti tahu bagaimana ramainya kota haram ini. Seolah-olah 24 jam itu ada kehidupan. Bahkan di tengah malam, masih banyak orang yang berlalu lalang untuk pergi beribadah. Nggak cuman itu, bahkan toko-toko di sekitar masjid ramai bukan main. Berasa late night shopping.
Ya berasa nggak pernah ada matinya. Hal ini yang bikin rindu, pulang masjid malam-malam nggak pernah kesepian.
Suasana
Gara-gara video di tiktok saya jadi kangen sama suasana Mekkah yang belakangan ini makin cantik. Dari segala sudut, Mekkah ini terlalu cantik, apalagi Masjidil Haram. Ya Allah cantik banget, setiap sudutnya terlihat estetik.
Kangen deh duduk di pinggiran Ka’bah sambil melihat orang-orang sedang tawaf sendirian atau bahkan sama keluarga mereka. Betah banget berlama-lama di sini. Nggak bosan-bosannya. Ada semacam magis yang selalu menarik.
Perjalanan menuju masjidil haram juga nggak kalah seru. Selalu saja ketemu orang-orang baik yang membagi-bagikan rizkinya entah berupa makanan, minuman atau barang-barang. Bahkan ada juga yang dikasih uang.
Baca Juga:
- Pengalaman Spiritual Di Raudah
- 8 Hal ini Wajib Kamu Persiapkan Saat Berangkat Umroh
- Pengalaman Umroh yang Tidak Terlupakan
Ka’bah
Inilah pusat magnet bagi semua umat muslim yang datang ke Makkah. Tiga kali kesana perasaannya tetap sama. Alhasil kalau sudah masuk pelataran masjidil haram ada rasa rindu yang menyeruak ingin segera bertemu Ka’bah, meski ujung-ujungnya banjir air mata.Begitu melihat Ka’bah di depan mata, entah kenapa seakan-akan ada rekaman perjalanan hidup yang ditampakkan.
Selain tawaf umrah, saya sering banget ngajak bapak tawaf sunnah, mengikuti jadwal shalat wajib. Sehabis itu, biasanya mencoba menerobos antrian shalat di hijir ismail. Alhamdulillah selalu lolos, pokoknya banyak berdoa.
Setiap sudut Ka’bah itu cantik sekali, betah deh mandanginya. Nulis ini bikin rindu banget.
Perjalanan
Yang bikin rindu dari semua ini, tentu saja perjalanannya. Mulai dari memilih travel, mengurus segala macam dokumen dan pas keberangkatan itu lega banget. Rasanya terbayar semua.
Meski perjalanan menuju kesana sekitar 9 jam. Capek, dan bosan karena long flight. Namun, rasa lelah itu terbayar meski ada banyak cerita dibalik itu semua. Bikin kangen deh duduk dekat jendela pesawat berjam-jam, bengong ngeliat deretan awan.
Jalan-jalan dan Belanja
Tentu saja hal yang dirindukan kalau pergi ke Baitullah itu adalah jalan-jalan. Selain ibadah kita akan diajak juga untuk jalan-jalan, napak tilas sejarah peradaban islam yang selalu menarik untuk dipelajari. Mengunjungi Jabal Rahmah, Padang Arafah, dll.
Terakhir, tentu saja belanja. Belanja di sana itu nggak pernah bisa berhenti. Ada saja yang pengin dibeli apalagi sepulang dari Masjid. Entah sekedar cuci mata saja sudah bikin senang, apalagi mampir beli ya asal uangnya cukup.
Sebagai seorang yang beriman, selalu ada saja kerinduan untuk pergi ke Baitullah, seberapa seringnya kamu ke sana. Rindu itu akan selalu hadir.