Warung Sate Pak Mei Gayungan
Hari itu sepulang kontrol Mami dari RS, kami bertiga kelaparan, Maklum berangkat pagi-pagi dan pulang menjelang siang. Sepanjang jalan pulang kami bertiga berdebat mau makan di mana.
Tadinya mau makan sate kelapa daerah Darmawangsa, tapi Mami lupa kasih aba-aba jadinya terlewat. Nyoba cari alternatif jalan eh malah muter nggak karuan. Ya sudahlah kita pulang saja.
Sampai akhirnya saya ingat bahwa di daerah Gayungan ada warung makan khas solo yang dulu sering kunjungi sebelum pandemi menyerang. Setidaknya Warung Sate Pak Mei yang akan kita datangi sejalan dengan arah rumah.
Warung Khas Makanan Solo
Warung sate Pak Mei ini dulu sempat tutup karena melakukan renovasi besar-besaran, tapi kini akhirnya sudah buka kembali. Nggak ada perubahan yang signifikan dengan konsep semi terbuka dan ada beberapa joglo besar dan kecil buat kamu yang pengin makan di tempat tertutup.
Sate Pak Mei ini menyediakan makanan khas solo, seperti tongseng, sate, nasi goreng jawa, kupat tahu dan lain-lain. Minumannya pun nggak begitu banyak macam, seperti wedang uwuh, beras kencur dan minuman khas lainnya.
Kupat Tahu Solo
Ini menu pertama yang dipesan, hari itu nggak tahu kenapa Mami pesan kupat tahu, padahal biasanya beliau menghindari makanan yang agak pedas. Mungkin karena beberapa hari ini kehilangan nafsu makan ya sudahlah.
Kupat tahu Solo dihidangkan dengan isian lontong, kol, tauge, tahu dan taburan bawang goreng dan kacang goreng dengan bumbu kuah yang mirip dengan kuah pempek palembang. Rasanya perpaduan, asin, gurih, manis dan sedikit pedas.
Nasi Goreng Ruwet
Nasi goreng ruwet ini pilihan menu pilihan saya. Awalnya saya kira ini nasi goreng pedas, eh ternyata ini mirip Nasi Goreng Magelangan di mana ada campuran mie dan dan sayuran dalam nasi gorengnya.
Begitu dihidangkan, saya cukup kaget karena porsi nasinya banyak banget.Tipikal nasi goreng jawa yang dipadu dengan sawi, kol, toge dan mie kuning, tapi bumbunya nggak medok. Ringan aja di mulut dan penting banget tidak terlalu berminyak. Topingnya berupa suwiran ayam, mentimun dan beberapa cabe rawit.
Pada akhirnya saya tidak berhasil menghabiskannya dan memilih berbagi bersama Papi.
Baca juga:
Soto Kwali
Pilihan kami berikutnya Soto Kwali, disajikan dengan mangkuk kecil yang berisi soto daging, kecambah, daun bawang dengan kuah yang bening. Makanan berkuah yang begini ini kesukaan Papi.
Rasa kaldu gurih, tidak terlalu asin tentu saja terasa nikmat jika disantap dengan nasi panas.Papi lebih suka kalau kuah soto dan nasinya dipisah. Sedangkan aku, lebih suka semuanya dicampur. Yah, namanya juga selera.
Es Wedang Uwuh
Biasanya wedang uwuh disajikan dalam keadaan hangat, pas minuman ini datang kami bertiga sempat kaget. Padahal pesannya wedang uwuh, tapi kenapa yang datang malah es wedang uwuh.
Sempat mau dikembalikan, eh pas di seruput ternyata kok enak. Segar dengan aroma rempah-rempah, cuman yang agak mengganggu adalah ampas si wedang uwuh yang kadang ikut tertelan. Harusnya disaring atau pakai gelas model infused water gitu sih.
Yap, itulah petualangan kuliner kami siang itu. So far Sate Pak Mei Gayungan ini rasa masakannya enak, apalagi kalau kamu suka makanan ala solo gitu.
Lokasi Sate Pak Mei Gayungsari
Sate Pak Mei ini ada di daerah Gayungsari Surabaya, lebih lengkapnya datang saja ke alamat ini Jl. Gayungsari Barat X No. 17, Gayungan, Surabaya.
Selamat mencoba