Menikmati Semanggi Surabaya, Kuliner Khas Surabaya
Setiap Minggu, saya selalu punya agenda khusus untuk menikmati suasana pagi di sekitaran Masjid Agung Surabaya. Sambil jalan pagi mengelilingi masjid, kami biasanya berburu kuliner di sekitar daerah tersebut.
Di akhir pekan, Masjid Agung Surabaya menjadi pusat kuliner. Di mana ada banyak jajanan dan makanan khas Surabaya yang bisa didapatkan di sana, salah satunya Pecel Semanggi, salah satu kuliner khas dari Surabaya.
Awalnya saya tidak terlalu suka dengan rasa bumbunya yang dominan manis, tapi belakangan bikin lidah kangen dan bikin ketagihan. Bisa jadi agenda wajib setiap Minggu untuk makan sayuran yang banyak ditemukan di area sawah.
Apa itu semanggi?
Mungkin kalian penasaran seperti apa bentuk semanggi itu? Kalau kalian penyuka film Jepang atau paling nggak nonton Doraemon pasti nggak asing sama namanya daun semanggi. Yap, bagi orang Jepang. Daun semanggi itu daun keberuntungan apalagi kalau kamu nemu yang daunnya 4. Sebab itu amat jarang sekali, mungkin itulah kenapa disebut beruntung.
Semanggi itu masuk ke dalam golongan paku air (Salviniales), biasanya daun ini ditemukan banyak di area sawah atau irigasi. Semanggi memiliki struktur layaknya tanaman yang memiliki akar, batang dan daun.
Keberadaan semanggi sendiri sering dianggap gulma atau tanaman pengganggu oleh petani sehingga sering dibuang begitu saja, padahal jika diolah bisa menjadi sayuran yang bernilai gizi.
Uniknya Semanggi Surabaya
Di kawasan Jawa Timur, daun semanggi banyak diolah sebagai sayuran rebus teman makan sambal terasi atau bumbu pecel. Jadi, ya bisa dibilang orang Jawa Timur sendiri sudah nggak asing sama keberadaan daun semanggi.
Di Surabaya, daun semanggi diolah dengan cara yang unik . Sebenarnya hampir sama dengan pecel pada umumnya, di mana pakai rebusan daun semanggi, kecambah dan kadang ada tambahan kembang turi. Nah, yang bikin berbeda itu sambel pecelnya merupakan perpaduan antara ketela manis dan kacang (perbandingannya lebih banyak ketela) menghasilkan rasa gurih, asin dan manis dari ketela. Lalu, disajikan dengan kerupuk puli yang lebar. Beuh, nikmat.
Dibungkus menggunakan kertas minyak yang dialasi daun pisang, makin wangi deh karena aroma daun pisang yang khas. Seporsi harganya Rp. 12.000
Baca juga:
Dimana Bisa Menemukan Semanggi Suroboyo?
Dulu, penjual semanggi itu biasanya berkeliling di komplek perumahan untuk menjajakan dagangannya. Sempat menghilang lama dan sekarang kamu bisa menemukan pedagang semanggi di beberapa lokasi taman-taman di Surabaya,
Selain itu, pedagang semanggi juga banyak ditemukan di sekitar Area Masjid Agung Surabaya (di depan resto Agis) atau di hari Minggu kamu bisa main-main ke lapangan sebelah kuliner Al Madinah. Di sana ada banyak penjual Semanggi, tinggal pilih yang sesuai selera kamu.
Jadi, tertarik mencoba kuliner Semanggi Suroboyo.
Yuk main-main ke Surabaya.