Tempat Makan Estetik Di PTC
Sabtu kemarin, kayak tiba-tiba ngajak ke PTC. Dia ingin mencari tas di Sogo. tadinya kami berniat untuk ke Tunjungan Plaza, sebab sudah lama mbak tidak berkunjung ke sana rasanya sudah bertahun-tahun lamanya. Kebetulan juga sedang ada sepupu yang menginap di sini. Klop deh bisa sekalian ajak mereka ke sana.
Eh ternyata Mbak Dini mengubah tujuannya karena parkiran mobil di TP itu lebih rumit dari perasaan gebetan. Jadi, dia memutuskan untuk ke PTC aja, secara itu sudah jadi area kekuasaannya sejak dulu. Sebagai seorang follower, kami mah ngikut aja.
Kelar belanja, kami berlima kelaparan. Mbak Dini pengin ngajak makan Steak Moen Moen di food court PTC sekalian mau mampir Shine Cake buat beli camilan sehat kesukaannya. Saya sudah membayangkan makan steak setelah lelah berkeliling Sogo.
Sampai di sana. Kecewa dong. Ada problem yang menyebabkan sederet resto termasuk Moen Moen tidak bisa beroperasi dulu, saat sampai sana lantai terlihat ada genangan. Seorang security menyampaikan bahwa ada sedikit masalah dan meminta kita untuk pergi ke area lain.
Capek, lapar dan nggak tahu harus makan kemana. Akhirnya jalan aja deh melewati deretan food court sampai ke belakang dan kita menemukan tempat makan yang estetik “Kedai Simbok”
Melihat menu yang ada di luar, kami memutuskan untuk makan di sini karena tergiur lihat foto menu plus capek.
Kedai Simbok PTC yang Estetik Dengan Nuansa Melayu
Baru masuk kita sudah disambut nuansa melayu yang mengingatkan saya pada kedai-kedai di Malaysia atau Singapore yang kental dengan warna-warna cerah. Semua sudut di tempat makan ini didesain instagramable. Oke banget sambil makan dan foto-foto.
Sekilas ornamen di kedai simbok ini lebih ke arah melayu, vintage dan juga ada sentuhan chinesse. Semacam ada kulturasi berbagai macam budaya. Untungnya pas kesana agak sepi, jadi kalau mau foto-foto atau bikin konten nggak menganggu pengunjung lainnya yang juga sedang makan.
Menu Kedai Simbok PTC
Di kedai simbok, menu masakan yang ditawarkan beragam; ada menu nasi goreng, mie goreng, masakan khas jawa timur dan lain-lain. Buat kamu pecinta semanggi surabaya, di sini juga ada loh.
Berhubung kami semua sudah lapar, menu yang kami pilih hari itu: nasi goreng ikan asin, nasi goreng mawut, mie goreng jembrana dan es beras kencur.
Nasi Goreng Ikan Asin
Ini pesanan saya. Porsinya cukup banyak sih, jadi bisa sharing sama teman. Namun, kalau porsi makan kamu cukup besar, ya cukup mengeyangkan buat kamu sendirian.
Nasi gorengnya warna putih tanpa saus, dihidangkan bersama acar dan kerupuk sebagai pelengkap. Dari rasa buat saya yang terbiasa makan makanan hambar, mungkin agak sedikit asin, apalagi ini ditambah ikan asin. But, rasanya perpaduan gurih, asin dan sedikit ada aroma smokey. Rasa manis dan asam dari acar timunnya cukup memperkaya rasanya.
Ini tipe nasi goreng yang tidak banyak minyak, jadi nggak meninggalkan rasa lemak di mulut.
Mie Goreng Jembrana
Ini pesanan kakak saya. Sekilas dari tampilannya mirip sama mie ayam tanpa kuah. Piring yang digunakan untuk menghidangkan cukup unik dari seng dengan motif sisik ikan. Diberi pelengkap dua irisan mentimun dan kulit pangsit goreng.
Mienya kenyal, topingnya ayamnya ditaruh di bagian atas bukan diaduk bersama mie, layaknya mie goreng biasanya. Cita rasanya manis, gurih, asin dan sekilas saya menemukan aroma kayu manis. Mungkin, entah bumbu mie atau dari toping ayamnya.
So far ini enak, makan mie goreng ala mie pangsit Jakarta.
Es beras Kencur
Nggak banyak tempat makan yang menyediakan minuman herbal ini. Dihidangkan dengan gelas batok kelapa, kirain bakal pakai gelas kaca kayak pada umumnya. Sepertinya beras kencur ini ada sedikit tambah kunir asamnya, karena baru kali ini minum beras kencur agak sedikit asam. Biasanya manis dan berasa kencur.
Minuman ini cukup menyegarnya di cuaca Surabaya yang sedang panas-panasnya.
Nasi Goreng Mawut
Untuk rasa nasi goreng mawut, saya nggak bisa menjelaskan soalnya pesanan kakak ipar, nggak enak mau nyicipin.
Sekilas dari tampilannya terlihat enak. Nasi goreng mawut ini biasanya tipikal nasi goreng jawa yang menggunakan sayuran seperti kecambah dan sawi. Berbeda dengan nasi goreng ikan asin yang putih tanpa saus, ini kebalikannya warnanya merah. Hmm, jadi penasaran deh gimana rasanya.
Ya begitulah cerita makan siang kami di Kedai Simbok Surabaya. Secara keseluruhan kami terbilang puas. Rasa makanannya oke, harganya standar harga resto/mall.
Oh iya, kedai Simbok ini nggak cuman ada di PTC, ternyata juga ada di beberapa mall di Surabaya lainnya. Namun, dari hasil penelusuran di google, Kedai Simbok di PTC paling oke tempatnya.
Kalian penasaran? Coba yuk!