Perayaan Tahun Baru yang Muram
Beberapa tahun belakangan, saya sudah berhenti mengistimewakan akhir tahun. Entah, karena umur yang membuat saya tidak lagi bisa begadang atau memang jenuh karena perayaannya ya hanya itu-itu saja. Kembang api, terompet dan suara petasan yang menggema hampir di seluruh penjuru tidak peduli komplek perumahan mewah atau gang-gang sempit di kawasan kota Surabaya.
Tahun 2020, rasanya malam pergantian tahun menjadi berbeda. Kasus pandemi Corona yang belum usai dan semakin meningkat membuat pemerintah memberikan himbauan untuk tidak mengadakan keramaian di saat malam tahun baru. Semua kegiatan keramaian, jualan diberlakukan hingga jam 8 malam. Bahkan, hotel-hotel pun tidak boleh menggelar perayaan tahun baru.
Pergantian Tahun Baru 2020 kali ini kata sebagian orang muram. Bagi saya, sama saja sih dengan bergantinya bulan baru. Lagi pula rasanya tidak etis kita asik berkumpul di keramaian lalu lupa ada sebagian orang yang tengah berjuang di RS. Pasien yang terbaring dengan ventilator dan petugas nakes yang mulai kelelahan. Tidak adil rasanya kalau kebahagiaan kita turut andil menyumbang penularan Covid 19.
Ya sudahlah. Mari kita rayakan di rumah masing-masing sembari menulis resolusi sama seperti tahun-tahun sebelum serta tidak lupa berdoa supaya Corona lekas menghilang dari muka bumi.
Lantas apa yang saya lakukan di saat libur akhir tahun.
Maraton Nonton Drama Korea
Ketika tanggal 31 Desember, kebetulan langganan Netflix habis dan beberapa drama korea yang saya tonton di ViU banyak yang tidak tayang. Alhasil saya memperbarui langganan Netflix demi menonton drama yang kebetulan tayang di sana.
Dari pagi saya sibuk memasukkan list drama/film yang akan saya tonton di liburan akhir tahun. Seru aja sih, kayak semacam me time buat diri sendiri sebelum kembali bertarung untuk kehidupan di tahun 2021.
Pokoknya seharian kerjaannya cuman guling-guling di atas kasur sampai bosan.
Rencana BBQ Bareng Keluarga
Sebelum nonton drakor, saya sudah sibuk sejak pagi. Sibuk potong fillet ayam buat BBQ malam hari bareng keluarga. Sebenarnya bukan saja aja sih yang sibuk potong daging ayam, ada kakak ipar dan kakak perempuan. Pokoknya menu hari itu serba ayam.
Terniat banget pokoknya sampai nggak sadar jari tangan ikutan teriris. Alhasil nyeri seharian padahal beberapa hari sebelumnya juga kena pisau pas di area yang sama. Entah lagi mikirin apa.
Malamnya, mau bakar daging kok ya malas. Jadi, malam itu yang BBQ cuman kakak ipar dan saya hanya nyomot beberapa saja. Ayam yang sudah dimarinasi sejak pagi nganggur deh dalam kulkas.
Baca Buku
Bosan nonton film, saya beralih membaca buku. Habis bongkar lemari buku, ternyata ada setumpuk novel yang belum selesai dibaca dari tahun lalu. Mau nggak mau harus dibaca karena tahun 2021 karena ingin kembali menulis fiksi. Sudah dapat teror dari beberapa teman yang selalu nanya kapan saya nulis novel lagi. Terharu dong.
Terlalu lama hibernasi membuat saya lupa bagaimana cara memulai cerita. Membaca, membantu menyegarkan ingatan bagaimana cara memulai sebuah cerita. Semoga istiqomah dan nggak terdistraksi sama hal lain. Doakan saya.
Baca juga:
Tidur Awal
Saat malam pergantian tahun, saya tidak berniat untuk mengubah pola tidur. Biasa saja seperti hari-hari sebelumnya. Saya tidur sekitar jam 8 malam sehabis membaca dan menonton beberapa episode drama.
Alhamdulilah nyenyak sampai pagi, tetangga sebelah pengertian banget. Biasanya mereka paling ribut karena menyalakan petasan dan membuat tidur terganggu. Semakin berumur, saya tidak menyukai suara petasan. Rasanya nggak nyaman di dada. 2 tahun lalu saya pernah nangis tepat jam 00.00 karena tetangga sebelah menyalakan petasan yang gila-gilaan.
Lagi enak-enak tidur lalu mendengar suara keras, rasanya gelisah. Saya nangis nggak karuan karena bunyi petasan nggak berhenti-berhenti. Mami sampai panik dan Papi akhirnya kirim sms sama tetangga sebelah.
Fyuh pokoknya drama banget kalau menjelang akhir tahun, tapi saya bersyukur tahun ini bisa tidur dengan damai.
Perayaan tahun baru, haruskah dirayakan?