Kehidupan Setelah Menikah
Mari kita berandai-andai
Saya pernah membayangkan akan seperti apa nanti kehidupan setelah menikah. Tapi dalam bayangan saya malah adegan seperti drama korea yang sering ditonton. Penuh keindahan, cinta kasih dan pelukan hangat (lebay mode on).
Sayangnya, kehidupan nyata sering nggak berpihak. Menurut teman saya yang sudah menikah, kehidupan setelah menikah akan berbeda 360 derajat dari dunia lajang. Itulah kenapa saya lebih santai menghadapi masa lajang. “Puasin dulu mumpung masih lajang. Nanti kalau sudah menikah, kamu nggak ada waktu buat ngurus diri sendiri,” pesan seorang teman.
Well, saat menikah nanti tentu ada yang namanya prioritas di mana urusan rumah tangga harus lebih utama. Namun, bukan berarti mengesampingkan urusan pribadi masing-masing. Kamu masih bisa melakukan hal-hal yang disukai. Tinggal bagaimana kamu mengkomunikasikan kepada pasangan.
Me Time After Married
Bicara soal ‘me time’ mungkin nggak seberapa jauh saat masa lajang. Setelah memutuskan menjadi pekerja lepas tentu saya lebih banyak di rumah, mengerjakan beberapa pekerjaan rumah. Setelah semua beres, saya baru melakukan pekerjaan saya.
Pagi hari bisa jadi waktu yang ideal untuk menjadi saya sendiri. Tidak terlalu pagi sih, mungkin sehabis berbelanja, memasak dan membersihkan rumah (dalam catatan belum memiliki anak. Kalau punya anak ‘me time’ udah beda banget).
Apa yang saya lakukan ketika ‘menjadi diri sendiri?’
Merawat Wajah
Merawat wajah buat saya tidak ada hubungan dengan status menikah atau lajang karena itu merupakan bagian dari mencintai diri sendiri. Paling tidak di pagi sehari setelah selesai dengan urusan rumah, bisa dimulai untuk mengurus diri sendiri. Menggunakan pelembab, serum dan sunblock. kalaupun nanti sibuk dengan urusan anak, paling nggak di pagi hari tetap pakai sunblock.
Di malam hari, jika memang sudah terlalu lelah karena kesibukan di pagi hari, bisa hanya menggunakan pelembab wajah dan itu hanya membutuhkan waktu yang singkat. Sebab buat saya memakai skincare itu artinya menyenangkan diri sendiri.
Memantau Media Sosial
Saat menikah nanti saya memilih untuk melanjutkan pekerjaan saya sebagai konten kreator. Paling nggak di pagi hari saya meluangkan waktu untuk mencari inspirasi di media sosial. Mencatat kira-kira ide apa saja yang bisa digunakan untuk membuat konten selanjutnya.
Selain mencari ide, memiliki media sosial agar saya bisa tetap terkoneksi dengan keluarga, sahabat dan teman-teman saya di luar sana.
Membaca Novel
Saat menikah nanti, saya tidak mau aktivitas membaca terganggu (keinginan). Setidaknya di akhir pekan saya ingin mempunyai waktu untuk membaca buku kesukaan. Sambil berdoa semoga nanti calon suami saya juga suka baca buku sehingga bisa diajak bookdate. Tidur di pangkuannya sambil membaca novel favorit saya.
Baca juga:
Menulis Blog
Saat menikah nanti tentu saja saya akan bekerja dari rumah sebagai konten kreator, salah satunya dengan tetap produktif menulis blog. Menceritakan keseharian saya sebagai seorang wanita yang sudah menikah rasakan akan menarik. Selain itu, kegiatan menulis blog itu merupakan sebuah aktivitas yang menjaga diri saya tetap waras. tentu saja saya akan meluangkan waktu khusus untuk itu.
lagipula blog yang saya miliki akan menjadi sumber penghasilan tambahan.
Memotret
Di antara kejenuhan menulis, saya biasanya memotret. Mengambil gambar dari lingkungan sekitar sekaligus bisa jadi bahan untuk postingan di blog. Saya punya mimpi membangun studio mini di rumah yang nantinya akan digunakan untuk memproduksi kebutuhan konten baik untuk media sosial maupun blog.
Di akhir pekan, mungkin saya bisa ajak suami untuk eksplorasi tempat-tempat yang ingin saya kunjungi bersama dia yang nantinya bisa jadi bahan buat konten blog. Why not?
Menonton Drama Kesukaan
Saya sengaja memasukkan kegiatan yang satu ini dalam daftar. Paling tidak dalam seminggu saya bisa menonton drama. Mungkin di akhir pekan yang lebih santai.
Wah, ternyata banyak sekali yang saya inginkan. Hmm, apakah bisa tercapai ya nanti pas menikah? Entahlah, setidaknya saya sudah punya ancang-ancang ingin melakukan apa setelah menikah.
Salam,
4 Comments. Leave new
Huahahaha me time yang mirip sama saya.
Tapi setelah ada anak, jadi amburadul karena ternyata anaknya aktif bin ga bisa diem. Jadinya suka gagal fokus sama apa yang mau dikerjakan di rumah.
Ternyata anak mengubah segala yang diimpikan ya
Mbak , ada waktunya nanti me time pas anak-anak wis gedhe trutama kalau udah remaja. Emang rempong kalau anak2 masih bayik tapi momen itu kadang masih kurindukan .bubuk bareng uyelnuyelan dan dengeridengerin crita mereka
aku me time-ku selain saat di kantor itu pas tengah malam anak sudah tidur. he. bisa internetan sepuasnya.