Landmark Kebanggan Pamekasan |
Pamekasan Juga Bagian Dari Wonderful Indonesia
Ada yang pernah berkunjung ke Pamekasan?
Pamekasan adalah satu Kabupaten di Pulau Madura, pulau kecil di ujung Pulau Jawa. Sebelum ada jembatan Suramadu, untuk sampai ke Pamekasan dibutuhkan waktu antara 3-4 jam (belum termasuk antrian masuk kapal dan kemacetan di perjalanan). Sekarang, perjalanan ke Pamekasan bisa dibilang cukup cepat antara 2-3 jam (tergantung kecepatan supir).
Dulu, tiap kali diajak mudik ke Pamekasan, saya selalu ogah-ogahan. Kebiasaan hidup di Surabaya yang selalu ramai dan punya banyak pusat perbelanjaan, berbanding 180 derajat kalau mudik ke Pamekasan. Sepi, nggak ada hiburan.
Mall? Jangan ditanya ya, adanya sih minimarket atau supermarket itu udah paling oke. 99% biasanya dihabiskan di rumah nenek, sisanya berkeliling ke sanak-famili yang notabene hampir semua keluarga besar dari Mami dan Papi tinggal di Pamekasan.
Beberapa tahun terakhir ini, Kab Pamekasan sudah mulai berbenah. Yah, memang belum ada Mall sih tapi mulai ada beberapa perubahan yang saya rasakan tiap kali ‘toron’ alias pulang kampung. Ada beberapa hotel-hotel baru dengan desain seperti layaknya hotel di Surabaya. Paling tidak ada berapa pilihan hotel yang bisa diinapi saat mudik.
Kawasan wisata Pamekasan juga mulai banyak yang diperbarui terlebih lagi dengan gratisnya Jembatan Suramadu, kunjungan ke Pulau Madura semakin meningkat termasuk ke daerah Pamekasan. Menurut sepupu saya, ada beberapa kawasan wisata baru yang dibuka untuk menarik kunjungan wisatawan.
Kalau ke Pamekasan enaknya ngapain aja?
Sini saya bisikin. Apa saja yang bisa kamu lakukan kalau berkunjung ke tempat kelahiran saya, Pamekasan.
Wisata Kuliner
Kegiatan ini termasuk favorit saya kalau mudik ke Pamekasan. Kapan lagi coba bisa pulang kampung. Jadi, memanfaatkan waktu yang ada dengan menikmati kuliner madura yang enak. Pssst, harganya juga terjangkau.
Campur Lorjuk
Kuliner khas Pamekasan Campor Lorjuk yang mulai banyak diminati |
Saya sudah pernah membahas soal makanan Campur Lorjuk di blog ini beberapa bulan lalu. Campur lorjuk ini sekilas mirip Soto Ayam Pamekasan bedanya ada kuahnya berwarna sedikit merah karena diberi cabai. Isiannya berupa Suun, lontong, kecambah pendek, remasan kripik Tette (terbuat dari singkong yang ditipiskan) lalu disiram dengan kuah yang berisi potongan kerang bambu alias lorjuk basah. Kamu bisa menambahkan sambal kacang untuk dan cabai rawit. Hmmm, nikmat.
Versi aslinya Campur Lorjuk ini tanpa lorjuk tapi sekarang banyak pedagang yang melakukan modifikasi. Tempat yang terkenal untuk mencoba makanan ini adalah daerah Pademawu. Di depan warung ada hamparan tanaman pohon tembakau. Makan sambil ditemani pemandangan hijau itu beda rasanya.
Sate Lalat di kawasan Sae Salera
Pedagang Sate di Sekitaran jalan Niaga-Pamekasan |
Jangan pernah ngaku ke Madura kalau belum pernah nyobain Sate Madura. Sate Madura rasanya sudah menjadi panganan yang hampir di penjuru Indonesia itu ada. Nah, kalau ke Pamekasan jangan lupa nyobain Sate Lalat.
Hah, Lalat disate? Ih, jijay!
Eit. Jangan berburuk sangka dulu ya. Sate Lalat ini sama dengan penampakan sate pada umumnya dan bahannya bukan dari Lalat, melainkan daging ayam, kambing, kelinci yang dipotong-potong seukuran lalat. Satu porsi berisi sekitar 30 tusuk. Saya biasa makan 2 porsi/bungkus karena makan satu selalu kurang.
Sate Lalat Khas Pamekasan |
Kalau malam hari, di Jalan Niaga-Pamekasan banyak para pedagang Sate Lalat yang menjajakan kuliner yang satu ini.
Soto Ayam Keppo
Jangan cari Soto Daging kalau ke Pamekasan. Nggak ada alias susah. Rata-rata Soto yang dijual di sini berbahan dasar ayam dengan kuah bening. Tempat makan Soto Ayam yang enak di Pamekasan itu ada di Jalan Keppo. Itu tempat makan favorit keluarga kalau lagi mudik.
Baca artikel Soto Ayam Keppo: Gurihnya Soto Ayam Keppo Pamekasan
Wisata Batik di Pasar Batik 17 Agustus
Kios Pasar Batik 17 Agustus Pamekasan |
Pamekasan adalah salah satu penghasil batik di Madura yang sudah terkenal. Batik pamekasan terkenal dengan warna-warnanya yang cerah dengan motif dedaunan dan bunga.
Batik khas Pamekasan |
Kalau kalian ingin membeli batik, jangan khawatir karena sekarang ada yang namanya Pasar Batik 17 Agustus. Di sana kamu bisa membeli batik tulis dengan rentang harga yang cukup terjangkau. Selain batik, juga ada pakaian khas Madura.
Baca juga: Kios Batik Pasar 17 Agustus Pamekasan
Wisata Alam
Mau wisata alam di Pamekasan, bisa dong. Pamekasan juga punya tempat-tempat wisata alam yang bisa dikunjungi dan katanya ada beberapa tempat wisata baru yang dibuka untuk umum. Namun saya belum sempat berkunjung ke sana.
Pantai Jumiang
Pantai di kawasan Pademawu ini sudah menjadi Favorit dari penduduk Pamekasan, termasuk saya. Tidak seperti Sumenep yang memiliki banyak garis pantai yang bagus. Pantai di Pamekasan lebih ke penuh bebatuan dan banyak karang-karang.
Pantai Jumiang ini destinasi favorit keluarga kami kalau mudik lebaran. Makin ke sini, penataannya mulai rapi. Dari hasil observasi saya di kanal youtube, Pantai Jumiang sudah terlihat lebih cantik. Sudah ada tempat mandi/toilet dan permainan banana boat.
Pesona Api Abadi
Bakar Jagung Di atas Api Abadi |
Pamekasan punya pesona wisata yang unik yaitu Api Abadi atau dikenal dengan Api Tak Kunjung Padam. Wisata ini terletak di daerah Tlanakan.
Wisata ini lebih asyik jika dikunjungi malam hari karena kita bisa melihat nyala api lebih jelas. Biasanya Papi membeli beberapa jagung untuk dibakar sendiri di sana. Para penduduk lokal juga menggunakan api abadi ini untuk kegiatan sehari-hari seperti memasak, merebus dan menggoreng.
Pulau Madura, terutama Pamekasan sebenarnya menyimpan potensi wisata yang banyak, hanya saja belum dikelola dengan tepat sehingga belum berkembang secara maksimal.
Kalian yang punya foto-foto atau catatan perjalanan saat mengunjungi daerah di Indonesia. Yuk ikutan Wonderful Indonesia Blog Competition. Keterangan lengkap bisa klik di sini.
Se-Wonderful apa Indonesiamu?
Salam,
5 Comments. Leave new
Aku pernah ke api abadi, dulu banget waktu SMP. Jadi pengen ke Pamekasan lagi, omku ada yang tinggal di sana tapi aku gak pernah nyambangi, heuheu
Sekarang penataanya lebih bagus dan lebih rapi mba. Ramai juga
Banyak dari gaun saya dibikin dari batik Pamekasan. Warnanya cerah dengan motif burung yang cantik-cantik. Miriplah dengan karakteristik orang Madura yang loud and cheerful.
Iya warnanya cerah-cerah dan motifnya tidak terlalu ramai
jadi laper.. https://www.ipung.net/